2/2 dari mingguan.... gw bingung nih....mlam ini upload TDG apa gk y?
Bab 5 – Jimat Batu Misterius
![]() |
WDQK Lin Dong |
“Apa ini?”
Lin Dong menatap
kosong pada objek di tangannya. Benda itu tampak seperti sepotong batu berwarna
agak keabuan sebesar dua jari. Meskipun benda itu tampak seperti batu, saat
berguling di atas di telapak tangannya, rasanya lembut tapi aneh. Kelembutan
semacam ini tidak mungkin berasal dari sebuah batu, namun juga tidak seperti
batu giok dan bahkan tidak juga seperti kayu.
Seperti batu
namun bukan batu, seperti batu giok namun bukan giok, seperti kayu namun bukan
kayu.
Setelah Lin Dong
bersusah payah memanjat ke atap gua dan mencari tahu, ia akhirnya berhasil
menemukan sepotong batu ini dalam celah tersembunyi. Dari lokasi tempaat benda
itu ditemukan, sepertinya benda inilah yang meneteskan cairan ke dalam kolam
batu.
Terdapat jejak tangan yang terlihat sangat jelas di tempat
gelap di atas gunung tersebut. Kalau seseorang melihatnya lebih dekat, maka ia
akan menemukan jika jejak itu terjaga dengan sangat, bahkan garis-garis pada
telapak tangan pun bisa terlihat dengan jelas. Saat Lin Dong melihat jejak
tangan misterius ini, dia pun menyadari jika kemungkinan seseorang telah tiba
di gua ini jauh sebelum ia menemukannya.
“Benar-benar benda yang misterius.”
Ketika Lin Dong bergumam, ia melihat beberapa pola yang
tampak seperti karakter mistis yang samar pada batu misterius sebesar ibu jari
ini.
Karakter mistis ini menututupi setiap inci bagian batu,
menyebabkannya menyerupai jimat batu misterius.
Pada saat ini, selain karakter mistis yang terlihat samar
dan mendalam, tidak ada ciri khas lainnya yang telihat tidak biasa pada jimat
batu tersebut. Namun Lin Dong paham jika jatuhnya cairan berwarna merah yang
baru saja dilihatnya itu pasti bukanlah sebuah ilusi.
“Alasan mengapa kolam batu memiliki efek khusus pasti ada
kaitannya dengan jimat batu ini…”
Lin Dong tenggelam jauh ke dalam pikirannya. Sebelumnya, ia
telah melihat dengan mata kepalanya sendiri setetes cahaya jatuh ke dalam kolam
batu, dan hanya inilah satu-satunya bukti yang bisa menjelaskan mengapa kolam
batu tersebut memiliki efek ajaib.
“Pah!”
Ketika Lin Dong berargumen dengan dirinya sendiri, sebuah
suara terdengar dari luar gua. Segera, ia menyimpan jimat batu ke pakaian
dalamnya dan menempatkannya di dekat bagian dada.
“Lin Dong-ge… hee hee, aku tahu kamu pasti berada di sini.”
Saat Lin Dong berhasil menyembunyikan jimat batu ke dalam
pakaiannya, sesosok seperti kupu-kupu muncul di pintu masuk gua. Sosok tersebut
berubah menjadi seorang gadis muda yang tampak berusia sekitar 13 atau 14
tahun, mengenakan pakaian berwarna terang sederhana. Meskipun sederhana,
pakaian itu tetap tidak dapat menyembunyikan raut kecantikan di wajah kecil si
gadis kecil. Meskipun terlihat masih belia, wajah kecilnya cukup mempesona.
Matanya yang besar terlihat berkilauan hingga membuatnya terlihat sangat
menggemaskan.
Menatap gadis muda itu, Lin Dong diam-diam menghela napas
lega. Gadis itu bukan anggota keluarga Lin. Dia tidak lain adalah anak yang
diadopsi oleh Liu Yan sejak masih baru lahir. Usianya sedikit lebih muda
dibandingkan Lin Dong, sehingga mereka berdua pun tumbuh secara bersama-sama.
Hubungan mereka sudah selayaknya kakak dan adik yang sangat intim. Karena dia
yatim piatu, dia tidak bisa menggunakan marga Lin dalam namanya. Jadi Liu Yan
memilihkan nama yang baik untuknya : Qing Tan. Dan seperti namanya, gadis itu
penuh dengan energi kehidupan seperti kayu cendana.
“Lin Dong-ge, langit hampir gelap. Ibu sudah memanggilmu
sejak tadi.”
Qing Tan tertawa riang saat ia mendekat, tangan mungilnya
menarik lengan Lin Dong saat ia menyeretnya keluar dari gua. Saat berjalan, ia
pun bergumam: “Jika langit sudah gelap, kau tidak akan bisa melihat jalan
berbatu di sini. Jangan bilang jika kamu berencana tidur di gua seperti
sebelumnya?”
Sambil memandang Qing Tan di sampingnya, yang suaranya
berkicau merdu penuh suka cita, Lin Dong pun tidak dapat menahan tawanya.
Segera setelah itu, tangan Lin Dong menyentuh daerah dadanya pelan-pelan. Di
dadanya terdapat sebuah jimat yang memancarkan sensasi dingin.
Meskipun ia tidak tahu dari mana jimat batu ini berasal,
intuisi Lin Dong mengatakan kepadanya jika benda itu bukanlah hal yang
biasa-biasa saja.
Saat cahaya redup malam hari menyelimuti tanah, cahaya bulan
yang dingin dan menyegarkan mengalir ke bawah, dan membasuh sisa-sisa hawa
panas siang hari.
Di dalam ruangan, Lin Dong tertidur pulas. Helai cahaya
bulan terpancar dari jendela, beberapa di antaranya bersinar pada tubuh Lin
Dong. Tiba-tiba, cahaya bulan mulai menampakkan riak seperti air, segera
setelah itu kejadian aneh pun terjadi. Cahaya bulan tiba-tiba mulai berkumpul
di daerah dada Lin Dong, seolah merespon cahaya tersebut, batu jimat itu pun
mengeluarkan sedikit cahaya, sehingga menyebabkan jimat tersebut terlihat
samar-samar di pusat cahaya.
Saat jimat batu itu bersinar, Lin Dong yang awalnya tertidur
membuka matanya perlahan. Namun, sebelum ia sepenuhnya bisa membuka mata,
tiba-tiba ia merasakan pusing yang menyembur keluar dari kedalaman pikirannya.
Diikui dengan kekhawatiran saat ia mendapati dirinya berada dalam ruang gelap
gulita.
Tidak ada cahaya di sini, hanya keheningan dan hawa dingin.
Perubahan secara tiba-tiba ini menyebabkan rasa takut dalam
hati Lin Dong. Lagipula dia hanyalah seorang anak yang masih berusia 14 tahun.
“Kekek!”
Ketika Lin Dong tersedak dalam ketakutan, tiba-tiba sebuah
suara terdengar memecah keheningan ruang yang gelap gulita. Segera setelah itu,
sesosok bercahaya tiba-tiba muncul di hadapannya. Lin Dong dengan hati-hati
memeriksa sosok tersebut. Ia sedikit terkejut melihat sosok tersebut tampak
persis seperti dirinya. Namun, wajahnya seolah tidak memiliki tanda kehidupan
dan ekspresinya seperti boneka.
“Apa yang terjadi…?”
Lin Dong menatap kosong
pada sosok bersinar di depannya, otaknya agak lumpuh karena ketakutan
melihat kejadian aneh ini.
“Pa!”
Saat Lin Dong masih linglung, sosok bercahaya mirip Lin Dong
tersebut tiba-tiba berpindah. Sosok ini kemudian menyesuaikan tubuhnya dan
merentangkan kedua tangan nya, menampilkan teknik tinju yang terlihat akrab
dengan tangannya.
“Apakah ini… Tinju Penetrasi? “
Saat ia menatap teknik tinju yang ditampilkan oleh sosok
bercahaya tersebut, mata Lin Dong terbuka lebar penuh kebingungan. Segera
setelah itu, ekspresi kaget muncul di wajahnya saat ia menyadari jika Tinju
Penetrating yang ditampilkan bahkan lebih elegan dan halus daripada gerakan Lin
Xiao!
Pa Pa Pa Pa Pa Pa Pa Pa Pa!
Dalam kegelapan, sosok bercahaya itu bermanuver dengan cepat
saat memperagakan tinjunya. Langkahnya halus dan lincah seperti monyet, dan
tampak lebih tajam daripada ketika Lin Xiao melakukan gerakan itu.
9 gema singkat!
Lin Dong menatap kagum pada sosok bercahaya yang menyerupai
dirinya. Saat sosok tersebut mengeksekusi Tinju Penetrasi, ia jelas bisa
mendengar 9 gema bergema!
“9 gema …”
Saat Lin Dong bergumam pada dirinya sendiri, tiba-tiba ia
merasakan sentakan keterkejutan. Setelah sosok bercahaya selesai melakukan
serangkaian teknik tinju, tubuhnya tersentak dengan aneh. Segera, gema lembut
terdengar dari lengannya!
“Apa…”
Suara yang dihasilkan sangat lembut. Oleh karena kewaspadaan
Lin Dong pun terpacu saat dia bisa mendengar suara dalam ruang yang tenang ini.
“10 gema!”
Lin Dong menatap pada sosok bersinar dengan penuh takjub.
Dia tahu pasti jika seharusnya hanya ada 9 gema yang dihasilkan Tinju Penetrasi.
Namun sosok bercahaya ini nyatanya mampu menghasilkan 10 gema!
Pada titik ini, Lin Dong bahkan cukup yakin jika melakukan
Tinju Penetrasi, ia pun tidak akan mampu menghasilkan gema terakhir ini.
“Apa yang terjadi?”
Lin Dong terkejut melihat pemandangan ini. Beberapa saat
kemudian, ia akhirnya tenang kembali dan mulai untuk merenungkan situasi.
Meskipun dia hanya menyaksikan sekali, Lin Dong bisa merasakan jika Tinju
Penetrasi yang ditampilkan oleh sosok bercahaya itu bahkan lebih natural dan tajam
daripada ayahnya, atau mungkin bisa dikatakan sempurna.
“Mengapa sosok bersinar ini mampu menampilkan kemampuan yang
unik seperti itu?” Lin Dong tidak memiliki petunjuk. Meskipun demikian, ia
mengerti jika saat ini, ia telah menemukan sebuah harta karun.
Saat pikiran ini terlintas dalam pikiran Lin Dong, sosok
bercahaya itu belum menghilang. Sebaliknya, sekali lagi ia menampilkan kembali
gerakan Tinju Penetrasi dari awal.
Ketika Lin Dong menatap sosok bersinar bergerak dengan
gesit, rasa takut yang dirasakannya di awal pun kini telah menghilang.
Merasakan sedikit kebingungan, ia memutuskan untuk mengumpulkan semangatnya dan
berkonsentrasi pada sosok bercahaya. Dengan ekspresi sangat serius, ia
menyaksikan setiap gerakannya lagi dan lagi, menghafal bahkan setiap detail
kecil di setiap gerakan.
Setelah mengamati selama beberapa waktu, Lin Dong akhirnya
mulai menirukan. Dia pun membuka kakinya dan perlahan-lahan mengeksekusi Tinju
Penetrasi.
“Pa!”
Dalam kegelapan berdiri dua sosok yang serupa, satu bayangan
manusia dan satu bayangan bersinar. Mereka berdua tak kenal lelah mengulangi
gerakan teknik tinju yang sama. Serangkaian surah renyah terus menggema,
meskipun mayoritas dihasilkan oleh bayangan bercahaya.
Meskipun demikian, Lin Dong tidak merasa kecil hati.
Ekspresi sungguh-sungguh tetap terlihat di wajah kecilnya. Tanpa sadar ia mulai
menyesuaikan gerakannya hingga semakin menyerupai gerakan sosok bercahaya.
Meskipun penyesuaian gerakan hanyalah berupa perubahan
kecil, tapi penyesuaian tersebut mirip dengan menambahkan sentuhan akhir pada
suatu maha karya dimana setiap penyesuaian kecil membawa dampak yang sangat
signifikan.
“Pa! Pa! Pa! Pa! “
Saat melayangkan tinjunya, gerakan Lin Dong gesit dan lincah
seperti monyet. Tiba-tiba, empat gema renyah terdengar terus-menerus saat
kekuatan yang dihasilkan oleh genggamnya mencukupi!
4 gema!
Kedua mata Lin Dong langsung cerah! Dia tidak berharap jika
beberapa penyesuaian kecil yang dilakukan mampu menyebabkan Tinju Penetrasi
mengalir jauh lebih lancar.
Sensasi ini mirip dengan memperoleh bimbingan dari seorang
master legendaris. Selain itu, tingkat penguasaan yang telah dicapai oleh
mentor ini benar-benar sangat menakutkan.
Lin Dong sangat gembira. Dia telah mencapai kemajuan luar
biasa hanya dalam waktu satu hari. Bahkan mungkin mulut ayahnya akan menganga
saat menyaksikan dia mampu menghasilkan 4 gema berturut-turut. Bahkan, ayahnya
memembutuhkan latihan selama hampir satu bulan sebelum ia bisa mencapai tahap
ini, namun Lin Dong berhasil melampaui pencapaiannya lebih dari 10 kali lebih
cepat!
Setelah membuat kemajuan tersebut, kemampuan spirit Lin Dong
menjadi terangkat. Tanpa istirahat, ia sekali lagi mengulang gerakan Tinju
Penetrasi satu per satu. Dia bertekad untuk menyempurnakan gerakan ini sampai
sama persis dengan sosok bersinar…
Seolah-olah waktu telah berhenti mengalir, Lin Dong terus
meniru sosok bersinar dalam ruangan gelap gulita. Dan seiring keringatnya
menetes keluar dari tubuhnya, teknik tinjunya semakin lama semakin mirip dengan
sosok bersinar.
Dalam ruang yang gelap gulita, bayangan bersinar dan
bayangan manusia bergerak serempak, seperti sepasang monyet. Saat tinju mereka
dilancarkan, suara tinju yang menembus udara pun menggema.
Selanjutnya
upload tdg dong min, pleaasee,,,,
ReplyDeleteUploud mga dong min dah lama nggak uploud mga
ReplyDelete